PENGARUH BELANJA MODAL, BELANJA BARANG DAN JASA, DAN BELANJA TAK TERDUGA TERHADAP PENYERAPAN ANGGARAN PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

Authors

  • Desir Rohma Dyna Politeknik Negeri Sriwijaya
  • Nelly Masnila Politeknik Negeri Sriwijaya
  • Riza Wahyudi Politeknik Negeri Sriwijaya

DOI:

https://doi.org/10.53363/buss.v3i2.164

Keywords:

Belanja Modal, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Tak Terduga, Penyerapan Anggaran, Unexpected Expenditures on Budget Absorption, Good and Services Expenditures, Capital Expenditures

Abstract

The purpose of this research is to find out the effect of capital expenditures, good and services expenditures, and unexpected expenditures on budget absorption at the government of the district/city in South Sumatera Province. The population in this research are all district/cities in South Sumatera Province which is includes 17 district/cities with saturated sampling, the population were used as sample so the sample of this research was 17 district/cities in South Sumatera. The data used in this research is secondary data obtained from the website of the Audit Board of Republik Indonesia with an observation year of 5 years. The analysis data method used in this research was multiple regression analysis method. Based on the results of data processing through the IBM SPSS Statistic Software that had been analyzed, it is concluded that the capital expenditures, good and services expenditures affect budget absorption and unexpected expenditures did not affect budget absorption at the Government of the District/City in South Sumatera Province

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anfujatin. (2016). Analisis Faktor-faktor Yang Menyebabkan Rendahnya Penyerapan Anggaran Belanja Pada SKPD Kabupaten Tuban. Jurnal Administrasi Publik. 14(1), 1-18

Anggi., Toyib. M., Fithri. (2022). Pengaruh Belanja Bantuan Sosial, Belanja Tidak Terduga, Belanja Barang Dan Jasa, Dan Belanja Modal Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Selatan. Journal Transformation of Mandalika. 2(3), 5-11.

Apriani, Dwi. (2021). Realisasi Belanja Pemerintah daerah di Sumatera Selatan Masih Rendah. Media Indonesia. Dari link website: https://m.mediaindonesia.com/nusantara/449239/realisasi-belanja-pemda-di-sumsel-masih-rendah. Diakses 16 Februari 2023.

Aprilia, E.A & Ma’ruf, M.F. (2022). Pengaruh Belanja Tidak Terduga Terhadap Defisit Keuangan Daerah Periode APBD 2019-2020 di Kabupaten Trenggalek. Publika. 10(2), 595-608.

Astuty, Selvia. (2022). Belanja Pegawai dan Belanja Barang dan Jasa Terhadap Belanja Modal. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis. 8(3), 475-487.

Bitu, Sitti Hafsa Sara. (2021). Pengaruh Pengadaan Barang dan Jasa Terhadap Penyerapan Anggaran Belanja Langsung di masa Pandemi Covid-19 pada Pemerintah Daerah Kabupaten Muna.

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Pogram IBM SPSS. Edisi Sembilan. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, Abdul. (2017). Manajemen Keuangan Sektor Publik, Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

Hanif, Imam., & Suparno. (2017). Pengaruh Waktu Penetapan Anggaran dan Fiscal Stress Terhadap Serapan Anggaran Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi. 2(4), 107-155.

Huda, S., & Sumiati, A. (2019). Pengaruh PAD, DAU dan DAK Terhadap Belanja Modal Pemerintah Daerah. Jurnal Wahana Akuntansi.

Idrus, Ilham. (2013). Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Penyerapan Anggaran Belanja Negara pada Kementerian dan Lembaga. Research Gate. Februari 2013.

Kemendagri. (2021). Serapan Anggaran Rendah, Pusat Terjunkan Tim Asistensi ke Tujuh Provinsi. https://www.idxchannel.com/economics/serapan-anggaran-rendah-pusat-terjunkan-tim-asistensi-ke-tujuh-provinsi

Kuncoro, Egiastyo Dwi. (2013). Analisis Penyerapan Anggaran Pasca Penerapan Aplikasi SiPP pada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional WIL. I DINAS PU PROV. KALTIM. eJournal Administrasi Bisnis. 1(4), 364-373.

Kurniawan, Fauzi. (2012). Pengaruh Jumlah Belanja Modal dan Mekanisme Pengadaan Barang dan Jasa Terhadap Penyerapan Anggaran pada Satuan Kerja di wilayah kerja KPPN Malang. Universitas Brawijaya.

Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Andi. Yogyakarta

Mardiasmo. (2009). Perpajakan. Edisi Revisi 2009. Yogyakarta : Penerbit Andi

Narafin, Muhammad. (2013). Penganggaran Perusahaan, Edisi ketiga. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Nurkholis, Moh. Khusaini. (2019). Penganggaran Sektor Publik. Universitas Brawijaya Press. Malang: Tim UB Press.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102 Tahun 2018 Tentang Klasifikasi Anggaran.

Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Keuangan Pemerintah Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

Ramadhani, R. & Setiawan, M. A. (2019). Pengaruh Regulasi, Politik Anggaran, Perencanaan Anggaran, Sumber Daya Manusia Dan Pengadaan Barang/Jasa Terhadap Penyerapan Anggaran Belanja Pada OPD Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Eksplorasi Akuntansi. 1(2), Seri B, 710-726.

Ramadhani, D., & Anisa, I. Z. (2017). Pengaruh Perencanaan Anggaran, Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Pelaksanaan Anggaran Terhadap Penyerapan Anggaran Pada Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten. Jurnal Riset Akuntansi Terpadu.10, 134 – 147.

Ratag, W.A dkk. (2019). Pengaruh Perencanaan Anggaran Terhadap Penyerapan Anggaran di Lingkungan Universitas Sam Ratulangi. Jurnal Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Daerah. 20(3), 78-91.

Republik Indonesia. (2022). Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Santoso, Singgih. (2019), Mahir Statistik Parametrik: Konsep Dasar dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Downloads

Published

2023-07-27

How to Cite

Dyna, D. R. ., Masnila, N. ., & Wahyudi, R. . (2023). PENGARUH BELANJA MODAL, BELANJA BARANG DAN JASA, DAN BELANJA TAK TERDUGA TERHADAP PENYERAPAN ANGGARAN PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA SELATAN. Bussman Journal : Indonesian Journal of Business and Management, 3(2), 676–697. https://doi.org/10.53363/buss.v3i2.164